|
Sumber gambar: dokumentasi pribadi |
Kini, bisa menjadi yang paling cepat adalah hal yang baik, ia selalu dianggap lebih unggul jika bisa selesai lebih dulu. Menjadi cepat mungkin bisa menjadi nilai plus, tapi bukan berarti menjadi yang utama, kan? Seringkali orang menganggap, telat itu sudah pasti gagal. Padahal tidak menjadi yang terdepan belum tentu berakhir gagal, sebab tergesa-gesa pun juga tidak selalu menjanjikan keberhasilan. Jadi, nikmati saja prosesnya.
Terkadang, kita hanya butuh duduk sembari merenung dan memikirkan hal-hal yang sudah kita lewati. Waktu-waktu yang telah berlalu, sebaiknya kita renungkan, "sudahkah waktu kita gunakan dengan baik?". Karena menjalankan hidup bukan sekadar berlomba dengan waktu. Tapi kita harus bisa menikmati prosesnya waktu demi waktu. Kesabaran adalah kuncinya dalam kita berproses. Sabar, selesaikan satu per satu. Satu hari berarti ada satu kesempatan. Maka gunakanlah sebaik-baiknya.
Kita tidak mungkin bisa menjadi yang sempurna. Kelebihan dan kekurangan sudah menjadi hal yang melekat dalam diri kita. Jadi tidak perlu membandingkan dengan pencapaian orang lain. Kita harus bisa melihat kekurangan yang ada dalam diri kita sebagai sesuatu untuk dibenahi. Ingat, hidup ini berotasi. Apa yang terlihat indah hari ini, tidak selamanya indah, dan segala sesuatu yang dianggap kurang, bisa menjadi sesuatu hal yang paling disyukuri nantinya. Percayalah :)
Barakallahu fiikum.
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Sumber gambar: dokumentasi pribadi (lokasi Semarang)
Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menyelami kehidupannya masing-masing. Menyelami samudera kehidupan, yang dalam dan bergelombang. Aku bukan perenang yang handal, bukan juga penyelam yang handal. Saat air membawa tubuhku. Kemungkinan aku akan menyatu dengan air itu. Akan ku bawa seluruh rasa yang ada dan ku biarkan larut bersama. Walau hanya sekadar rasa, tak kan ku biarkan rasa itu menghilang tanpa jejak. Agar menjadi catatan yang dapat dipahami oleh siapa yang mengerti rasa itu.
Dalam kesunyian, kekosongan, dan keheningan, ada hal yang dapat direnungkan. Di kedalaman, banyak sekali rahasia yang tak terlihat dan tak terbaca. Di antara semua rahasia itu, banyak yang pantas untuk disebut sebab semua terwujud. Menyelami kehidupan itu sendiri, akan lebih punya makna ketika bisa menyentak kesadaran. Sadar akan segala sesuatu yang tidak harus selalu beriringan dengan kemauan kita.
Kehidupan itu bagaikan lautan yang harus diarungi. Arti hidup sebenarnya ketika hati mulai lelah, namun harus tetap bertahan, ketika harapan harus menjadi kenyataan, ketika segala sesuatu harus diperjuangkan, karena usaha akan selalu berbanding lurus dengan hasilnya. Rahasia dalam kehidupan ini biarlah tetap menjadi rahasia, sedalam apapun kita menyelami kehidupan, tidak semua hal bisa kita dapatkan. Namun, kita harus tetap berikhtiar, dan percaya takdirNya pasti yang terbaik.
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Sumber gambar: dokumentasi pribadi (lokasi Masjid Nurul Iman)
Aku sedang berproses. Inginku selalu menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ini. Seterusnya. Tanpa henti. Aku ingin seperti itu. Aku akan terus melangkah, tidak peduli dengan hantaman kerikil tajam yang ada di depanku. Aku sangat menikmati setiap lelah. Jika hari ini aku kuat berjalan di bawah rintik hujan, besok aku harus kuat untuk berjalan saat badai menerpa. Aku harus kuat menahan dinginnya badai tersebut. Aku tau, skenario Allah pasti terbaik. Setiap ujian dari-Nya juga pasti ada yang terbaik di balik itu semua. Aku cukup berpegangan dengan kuat atas setiap skenario yang Allah berikan. Tidak perlu kecewa, kalau pada akhirnya apa yang dinanti belum ada di depan mata. Segala bentuk ikhtiar dan rasa berserah diri yang bersamaan dengan kumpulan do'a yang telah ku langitkan, akan terbalaskan kelak jika sudah waktunya tiba. Teruntuk diriku, semoga selalu menjadi pribadi yang tiada hentinya untuk terus berproses, dan senantiasa memperbaiki diri. Semoga Allah beri ke-istiqomah-an ini sampai akhir.
آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
🖤
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Pernah gak sih merasa
insecure? Aku sih pernah haha. Merasa
insecure itu hal yang sangat normal, karena kita sebagai manusia pasti suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Iya kan? Hayo ngaku aja. Bahkan orang yang percaya diri terkadang suka melakukannya.
Sayangnya, kebiasaan itu bisa merampas kebahagiaan dan kedamaian dari dalam diri sendiri, jika kita biarkan berlalut-larut seperti itu. Karena itu, kita perlu melatih self acceptance untuk mencegah dan mengatasinya.
Penerimaan diri itu sendiri artinya kesadaran akan kekuatan dan kelemahan diri sendiri, perasaan puas dan merasa cukup dengan keadaan diri sendiri. Terlepas dari kekurangan dan pilihan masa lalu. Manfaat kalau kita bisa menerima diri kita dengan baik adalah mood kita pasti jadi lebih baik, bisa mengurangi depresi, rasa takut untuk gagal, emosi menjadi lebih stabil, adanya rasa kebebasan, dan hal-hal positif lainnya.
Menurutku, cara untuk penerimaan ini kita harus sadar diri dulu. Sadar akan kekurangan yang kita miliki. Sadar dan terima semua pikiran, perasaan, dan rasa sakit sepenuhnya. Lalu kita harus berlatih untuk banyak bersyukur. Setiap hari coba deh catat dan ingat apa yang sudah Allah kasih ke kita? Biasakan fokus pada hal positif saja, dan buang yang negatif. Selanjutnya kita bisa mengembangkan apa yang sudah Allah kasih ke kita. Terakhir kita hanya perlu memaafkan diri sendiri, jika hasil yang kita usahakan tidak sempurna. Kita semua pasti pernah membuat kesalahan dan akan terus melakukannya. Itu diperlukan agar kita dapat belajar dan bertumbuh jadi lebih baik. Jangan lupa menempatkan diri di lingkungan yang positif dan berkualitas. Kelilingi diri dengan orang yang bisa mempercayai dan bisa menerima kita apa adanya. Semoga bisa menemukan orang yang bisa menerima dengan baik ya!
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Menunggu, dan menunggu
Tak ada kata jera dalam menunggu
Kursi kosong ini masih setia
Menanti secangkir teh dan sebuah cerita baru
Kursi, pepohonan, dan rumah tua ini
Akan lapuk, tua dan pergi
Begitu juga kita yang akan mati
Tapi cerita ini akan tetap di sini
Ada banyak hal yang selalu tak terjangkau oleh tangan kita
Di titik inilah aku percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan sesuatu untuk kita
Ini hanya masalah waktu
Hanya takdir yang akan memberi jalan untuk kita duduk berdampingan
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Maaf, begitu kata yang selalu kita langitkan setiap malam
Maaf atas segala dosa yang tercipta kembali setelah taubat
Maaf atas segala waktu yang tersia-siakan Kalau pagi nanti bertemu kembali
Allah masih beri kesempatan lagi untuk kita menjadi pribadi yang kita idam-idamkan, yang tentunya lebih baik dari diri kita sekarang
Kita yg sekarang adalah hasil dari kemarin
Dan kita diesok hari adalah hasil dari apa yang kita pilih sekarang
Kita hanya perlu terus berjalan
Karena akan selalu ada kehidupan baru menanti
Tapi, tidak ada yang perlu disesali
Hidup memang seperti ini
Penuh dengan sesal dan rasa bersalah
Tapi bukankah ini karna kesalahan kita?
Jalan yang pernah kita pilih
Semua hanya perlu ditaubati
Tanpa pernah mengulangi
Teruslah memperbaiki diri
Sebab Allah Maha Pemaaf
:)
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Sumber gambar: https://www.rumahhufazh.or.id/2019/04/24/kapan-diteriman