Aku tak kenal siapa. Namun ku lihat nama dibajunya tertulis “logika”. Masih ada sosok lainnya yang aku pun lupa jelasnya seperti
apa, menurutku mereka semua bersaudara.
Dan di ruang ini hanya tinggal aku sendiri. Aku takut, takut jikalau tergoda rayuan mereka yang baru saja pergi. Aku bukan betah sendirian di sini, hanya saja sesuatu yang aku tunggu lebih membuatku tak betah jika aku tinggalkan.
Menunggu di ruangan ini sendiri membuatku terlihat begitu serakah. Menghabiskan waktu sendiri. Mendengarkan alunan lagu melalui headset yang ku pasang, tertegun dan tertunduk. Aku menunggu pintu di depan terbuka dan seseorang di balik pintu berujar, “Berikutnya.”
Saat itulah aku akan berdiri dan mencoba bangkit dari tempat duduk ini. Aku pun bergegas membuka pintu itu dengan lembut, menyambut cahaya yang lebih terang di depannya membuat sosok itu kurang begitu jelas terlihat.
Aku tetap yakin dengan sosok itu. Benar saja, sosok itu "Dia". Seseorang yang aku akan ceritakan bagaimana penunggu yang sebelumnya beranjak pergi dan menyerah. Lalu, kujabat tangannya, ku genggam erat, ku tatap matanya, dan ku tersenyum seraya berkata,
“Selamat datang di hatiku".
-Tulisan seseorang semoga Allah menjaganya
Sumber gambar: https://www.hipwee.com/narasi/saran-untukmu-yang-sedang-menunggu/